Perempuan, Sanitasi dan Perubahan Iklim
SDI, SPEAK INDONESIA
"Warga takut ketika SDI datang karena mereka mengira SDI datang ke lingkungan kami untuk menggusur warga, tapi saya berusaha meyakinkan mereka dengan membuat koperasi yang bertujuan untuk mensejahterakan masyarakat sekitar", kata Efi, ketua Wanita Penjaringan yang terbentuk sejak tahun 2017.
Di Indonesia Jakarta, pemukiman RW 17 Kelurahan Penjaringan, Jakarta Utara merupakan pemukiman informal yang sangat besar yang rawan banjir dan kebakaran. Warga yang tinggal di daerah tersebut dari generasi ke generasi telah terdesak bersama dengan akses air bersih yang sangat terbatas. Banyak yang masih belum memiliki toilet dan buang air besar di lapangan dekat pemukiman.
SDI mulai bekerja di sini pada tahun 2017, memulai kegiatan simpan pinjam yang merupakan awal dari pekerjaan kami saat ini. Meskipun masih berlangsung, manfaatnya sangat terasa, dengan jumlah anggota sampai saat ini 245 wanita yang mengelola pengumpulan uang dan pengelolaannya serta peminjaman untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Strategi umum adalah meminta perempuan dan masyarakat memimpin proses pengumpulan informasi yang terperinci dengan dukungan dari para profesional agar masyarakat terlebih dahulu memahami tantangan yang mereka hadapi untuk memperbaiki habitat mereka dan melindunginya dari meningkatnya bencana terkait iklim. Namun, rencana ini terhambat oleh tidak adanya lahan yang bisa digunakan. Para ibu berjuang dengan menyurati PELINDO agar diizinkan menggunakan sedikit lahan untuk membangun toilet komunal & septic tank, tetapi mereka tidak mendapatkan izin. Lokasinya berdekatan dengan lahan milik PELINDO, yaitu Badan Usaha Milik Negara Otoritas Pelabuhan Indonesia.

“Saya menghadiri pertemuan di Bali untuk membahas kerangka kerja Sendai dan bertemu dengan para wanita dari HC dan Penjaringan serta staf proyek VCA. Theresa kepala afiliasi SDI Filipina dan anggota Dewan SDI.
Dengan menciptakan bukti kebutuhan mendesak akan air sanitasi dan pembuangan limbah dan juga menunjukkan peran aktif yang akan mereka mainkan dalam merancang strategi dan memeliharanya, Perempuan Penjaringan & Federasi berusaha memperkuat tuntutan mereka dan untuk bernegosiasi dan mendekati berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah Jakarta Utara untuk memperbaiki lingkungan hidup mereka.
Rencana untuk memperbaiki habitat adalah daftar panjang tindakan yang diperlukan. Langkah selanjutnya untuk mengatasi perubahan iklim dimulai dengan pengelolaan sampah dengan mendaur ulang sampah untuk dijadikan kompos.
Ambisi mereka luar biasa! Mereka akan bekerja sama dengan pemukiman lain dan bekerja sama dengan pemukiman lain dari Kelurahan/Desa lain yang telah berhasil melakukan perubahan. Strateginya adalah membuat perubahan terjadi untuk diri mereka sendiri dan menginspirasi orang lain untuk mengeksplorasi kemungkinan-kemungkinan seperti itu, bukannya menunggu orang lain berpikir untuk melakukan sesuatu!
Tambahkan suara Anda
Bergabunglah dengan Voices for Just Climate Action dan buat perbedaan di komunitas lokal Anda
Bergabunglah dengan kami