Pandangan orang dalam tentang aksi iklim yang adil di Brasil

Bagaimana perubahan iklim mempengaruhi Brasil?

Kita lebih sering mengalami peristiwa cuaca ekstrem. Hujan lebat dapat menyebabkan tanah longsor, melukai dan membunuh orang-orang di pegunungan dan Favela di sekitar Rio de Janeiro. Orang-orang terkejut dan tidak memiliki cukup waktu untuk melarikan diri. Mereka miskin, dan rumah kayu mereka yang tipis tidak dapat melindungi mereka dari tanah longsor. Para lansia dan orang sakit adalah yang paling berisiko karena mereka kurang bergerak, begitu juga dengan para wanita yang berada di rumah untuk merawat anak-anak mereka. Hujan lebat juga menyebabkan banjir yang menyapu rumah-rumah di daerah tepi sungai di Amazon dan kota-kota seperti Nova Friburgo, Rio de Janeiro dan Sao Paulo.

Namun sejak September, kita juga mengalami kekeringan berkepanjangan yang mempengaruhi hutan hujan Amazon, di mana beberapa sungai seperti Sungai Negro telah mengering sepenuhnya. Hal ini mengakibatkan kekurangan makanan bagi penduduk tepi sungai karena tidak ada ikan yang bisa ditangkap. Pada saat yang sama, mereka terputus karena mengandalkan sungai untuk transportasi. Hal ini membatasi akses mereka ke layanan kesehatan dan sekolah.

Petani tradisional juga mengalami perubahan pola curah hujan musiman yang membahayakan ketahanan pangan mereka. Masyarakat harus pindah ke tempat lain, yang mengikis tatanan budaya dan sosial mereka.

Apa arti aksi iklim yang adil bagi Anda?

Saya telah menyebutkan tentang masyarakat miskin perkotaan dan perempuan: kita melihat bahwa perubahan iklim lebih merugikan kelompok-kelompok tertentu dibandingkan kelompok lainnya. Meskipun Masyarakat Adat mempertaruhkan nyawa mereka untuk mempertahankan hutan, mereka jarang didengar di forum-forum perubahan iklim internasional dan nasional. Sudah saatnya kita melibatkan kelompok-kelompok rentan ini dalam pengambilan keputusan aksi iklim. Inilah yang dilakukan oleh mitra koalisi VCA, Koordinasi Organisasi Masyarakat Adat Amazon Brasil(COIAB) (@coiabamazonia).

Agar adil dan merata, aksi iklim juga perlu mengatasi masalah mendasar yang membuat kelompok-kelompok ini rentan. Pikirkan masalah ekonomi, ras, gender, dan geografis. Kebijakan iklim juga tidak boleh memperdalam kerentanan-kerentanan lainnya. Sebaliknya, “aksi iklim yang adil” memberdayakan masyarakat sipil, membangun solusi lokal, memperkuat gerakan akar rumput, menghargai pengetahuan tradisional, dan memprioritaskan perjuangan melawan rasisme lingkungan secara menyeluruh.

Apa yang telah dicapai oleh Voices for Just Climate Action di Brasil?

Program ini harus lebih ambisius di Brasil karena negara ini adalah negara yang besar. Kami telah bekerja untuk menyatukan berbagai bagian negara di balik agenda bersama. Hal ini sulit dilakukan karena perubahan iklim mempengaruhi berbagai wilayah di Brasil secara berbeda.

Kami mendukung delapan koalisi di Brasil yang mencakup hingga 40 organisasi akar rumput lokal. Mereka melakukan hal yang sangat berbeda. Ambil Megafone Activism (@megafoneativismo), yang membuat mural dan menggunakan seni aktivis lainnya untuk memperkuat suara para aktivis dari Amazon dan memobilisasi orang-orang di dalam dan luar negeri dalam memperjuangkan keadilan iklim. Atau lihatlah koalisi Banzeiros Radios(@tapajosdefato), yang secara khusus melaporkan kekerasan terhadap aktivis lingkungan dan hak asasi manusia di tempat-tempat terpencil di Amazon.

Mitra ketiga, Jandyras Network(@RedeJandyras), mencoba memasukkan suara lokal ke dalam pembuatan kebijakan, misalnya, dengan menempatkan pengeras suara di kota Belem yang menginformasikan kepada penduduk tentang kebijakan lingkungan setempat. Cara lain untuk melibatkan masyarakat lokal adalah dengan bekerja sama dengan mereka untuk memetakan dampak perubahan iklim terhadap kehidupan dan lingkungan mereka, seperti yang dilakukan oleh mitra kami, InfoAmazonia. Mereka adalah anggota koalisi Ekosistem Data yang membangun platform data dari bawah ke atas untuk membawa suara-suara dari wilayah terpencil di Amazon ke dalam perdebatan mengenai keadilan iklim nasional(@movimentoplantaformas, @casapretaamazonia, @openknowledge).

Namun, saya paling bangga dengan fakta bahwa kami membangun hubungan antara kelompok-kelompok yang berbeda dan beragam ini. Hal ini penting karena secara bersama-sama, mereka dapat menggunakan pengaruh yang lebih besar untuk mengubah opini publik nasional dan, sebagai hasilnya, kebijakan publik. Kolaborasi-kolaborasi ini telah menghasilkan lokakarya, forum, dan festival yang sukses, terutama yang didukung oleh Institut Equit Brasil yang feminis(@institutoequit), dari koalisi Piracema.

Apa yang memotivasi Anda secara pribadi untuk melakukan pekerjaan ini?

Saya sangat terhubung dengan isu tentang bagaimana krisis iklim mempengaruhi kehidupan masyarakat karena saya berasal dari keluarga petani. Kami selalu menanam kopi, yang sangat sensitif terhadap perubahan kondisi iklim. Kekeringan atau hujan lebat dengan mudah merusak tanaman.

Perubahan iklim juga berarti bahwa tanaman kopi tidak berbunga sekaligus di bulan Juli, seperti yang biasa terjadi. Sekarang beberapa tanaman berbunga di bulan Mei. Hal ini menciptakan lebih banyak pekerjaan karena alih-alih memanen sekaligus, kami perlu melakukan pemetikan selektif awal dari buah yang sudah matang. Keluarga saya harus berhenti memproduksi kopi karena semua pekerjaan ekstra ini.

Latar belakang saya membuat saya sangat sadar bahwa perubahan iklim memiliki konsekuensi sosial yang besar, dan hal ini menginspirasi saya untuk bekerja demi keadilan iklim. Salah satu solusinya adalah dengan mendengarkan masyarakat setempat. Seperti keluarga saya, yang sebenarnya sudah mulai beradaptasi dengan perubahan iklim dengan menanam pohon-pohon asli yang melindungi tanaman kopi dari sinar matahari, hujan lebat dan angin. Voices for Just Climate Action menekankan pentingnya pengetahuan masyarakat adat dan lokal seperti ini.

Apa langkah selanjutnya untuk keadilan iklim di Brasil?

Kami ingin terus membawa pengetahuan, solusi, dan cerita tentang iklim lokal, yang terkadang berasal dari tempat yang sangat terpencil, ke ruang-ruang di mana pengambilan keputusan terjadi. Kami ingin mendukung kegiatan yang mengintegrasikan area keadilan iklim dengan hak-hak sipil di bidang digital dan dengan gender dan keberagaman.

Kami juga ingin berkolaborasi lebih erat dengan mitra pelaksana VCA di Kenya, Zambia, dan Tunisia. Dan juga dengan Uganda, di mana lembaga pemikir feminis anggota aliansi VCA, Akina Mama wa Afrika (AMwA), bekerja. Brasil dijajah dan memiliki ekonomi berbasis perbudakan selama lebih dari 350 tahun. Lebih dari 50% populasi kami mendefinisikan diri mereka sebagai non-kulit putih. Sistem pendidikan dan budaya pasca-kolonial Brasil didasarkan pada warisan kolonialisme dan patriarki yang telah mengakar.

Saya percaya bahwa kolaborasi dengan gerakan VCA Afrika, khususnya gerakan keadilan iklim feminis, sangat kuat untuk mengatasi rasisme lingkungan dan iklim serta menciptakan aksi dan kebijakan iklim yang adil. Itulah sebabnya kami saat ini ingin bekerja sama dengan AMwA untuk melatih perempuan, antara lain, dalam kepemimpinan politik. Kami juga ingin bersama-sama menghasilkan publikasi tentang solusi iklim lokal yang feminis.

Artikel aslinya dapat dibaca di situs Hivos.