Membangun Kepemimpinan Lokal untuk Aksi Iklim Berkelanjutan

C4Ledger - Indonesia

Pada bulan Desember 2024, Jakarta menjadi saksi pentingnya kepemimpinan masyarakat dalam menghadapi tantangan perubahan iklim dalam sesi "Kepemimpinan Iklim Masyarakat", yang merupakan bagian dari rangkaian acara Indonesia Climate Week. Salah satu pembicara utama dalam sesi ini adalah Yuni dari C4Ledger dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), yang mempresentasikan hasil penelitiannya mengenai kerentanan iklim dan peran kepemimpinan lokal dalam aksi iklim.

Penelitian Kerentanan Iklim di Indonesia

Yuni mengungkapkan bahwa hasil penelitian tersebut melibatkan 300 responden dari berbagai daerah di Indonesia. Temuan utama menunjukkan bahwa rumah tangga beradaptasi terhadap perubahan iklim dengan berbagai cara, antara lain:

  • Mengubah pola konsumsi
  • Menggunakan tabungan pribadi
  • Menjual aset
  • Meminjam dari tetangga
  • Mengandalkan bantuan sosial dan kerabat
  • Mengurangi porsi makan, dengan prioritas pada anak-anak dan lansia
  • Bekerja di luar daerah atau di luar negeri
  • Membeli makanan yang lebih murah, meskipun kurang sehat

Sebanyak 90% responden menyatakan bahwa suhu udara terus meningkat dan secara signifikan berdampak pada gaya hidup mereka. Namun, mayoritas tidak menyadari bahwa krisis iklim menyebabkan perubahan-perubahan ini.

 

Peran Pemimpin Lokal dalam Aksi Iklim

Hasil penelitian ini menyoroti pentingnya peran “local champion” sebagai agen pencerahan di masyarakat. Mereka adalah individu yang memahami realitas di lapangan dan dapat mengedukasi masyarakat mengenai dampak perubahan iklim dan langkah-langkah yang dapat diambil untuk beradaptasi.

Namun, tantangan utama yang dihadapi adalah bagaimana hasil penelitian akademis dapat dipahami dan digunakan oleh para local champion sehingga mereka dapat menyampaikan informasi secara lebih efektif kepada masyarakat. Dalam presentasinya, Yuni menekankan bahwa hasil penelitian akademis seringkali hanya dipublikasikan di jurnal atau media lainnya, tanpa mekanisme penyampaian yang efektif kepada pengambil kebijakan atau masyarakat di tingkat bawah.

 

Kolaborasi antara Akademisi dan LSM

Untuk mengatasi tantangan ini, diperlukan kolaborasi yang erat antara akademisi dan LSM. Akademisi memiliki data dan bukti ilmiah yang kuat, sementara LSM dapat mengadvokasi dan menyampaikan informasi dengan cara yang lebih mudah dipahami masyarakat. Sinergi antara kedua pihak ini akan menjadi kunci untuk memperkuat kepemimpinan lokal dalam aksi perubahan iklim.

Sesi ini menekankan bahwa kepemimpinan masyarakat dan kolaborasi lintas sektor sangat penting dalam mengatasi tantangan perubahan iklim di Indonesia. Dengan penelitian berbasis bukti dan dukungan dari berbagai pihak, aksi iklim dapat menjadi lebih efektif dan berkelanjutan.

Tambahkan suara Anda


Bergabunglah dengan Voices for Just Climate Action dan buat perbedaan di komunitas lokal Anda

Bergabunglah dengan kami

Pelajari lebih lanjut tentang apa yang mitra kami lakukan di lapangan

Bergabunglah dengan Voices for Just Climate Action (Suara untuk aksi perubahan iklim berkeadilan)

VCA dilaksanakan untuk mempengaruhi amplifikasi aksi iklim berbasis lokal dan memainkan peran penting dalam perdebatan iklim global. Untuk informasi lebih lanjut tentang program, agenda kami dan cara berkolaborasi dengan kami, silakan hubungi kami melalui info@voicesforclimateaction.org.

Pendaftaran Buletin