Distrik Musaya Bersukacita karena Rehabilitasi Bendungan Zemba Zemba Dimulai
OLEH KONDWANI THINDWA – PANOS INSTITUTE, ZAMBIASelama lebih dari 17 tahun, penduduk Musaya Ward di Distrik Chirundu telah berjuang melawan kelangkaan air. Banjir dahsyat pada tahun 2008-2009 tidak hanya membuat lebih dari 102.000 keluarga mengungsi di seluruh Zambia, tetapi juga menghancurkan infrastruktur penting di Musaya, termasuk Bendungan Zemba Zemba. Bendungan yang dulunya merupakan jalur kehidupan bagi pertanian, perikanan, dan kebutuhan rumah tangga, runtuhnya bendungan membuat masyarakat bergantung pada satu sumur bor, yang menghasilkan air yang tidak aman dan dicurigai mengandung logam berat.

Bertekad untuk memulihkan sumber air utama mereka, masyarakat Musaya tanpa henti mengadvokasi rehabilitasi bendungan. Upaya mereka mendapatkan momentum pada tahun 2022 ketika Centre for Environment Justice (CEJ), melalui Proyek Inklusi Disabilitas dalam Aksi Iklim, memperkuat permohonan masyarakat. Proyek ini membawa perhatian baru pada situasi yang mengerikan ini, menyiapkan panggung untuk sebuah terobosan.
Titik Balik: Mengamankan Dukungan dan Pendanaan
Terobosan yang ditunggu-tunggu terjadi pada tahun 2024 ketika CEJ, yang didanai oleh WWF di bawah program Voices for Just Climate Action (VCA), melakukan studi kelayakan dan mengembangkan desain rehabilitasi bendungan. Studi tersebut menegaskan bahwa sumur bor bukanlah alternatif yang layak, sehingga memperkuat kebutuhan untuk merehabilitasi bendungan. Sebagai hasilnya, VCA mengalokasikan dana sebesar EUR 10.000 untuk memulai proses rehabilitasi.

Upaya advokasi lebih lanjut menghasilkan dukungan tambahan dari Dewan Kota Chirundu, yang memberikan K600.000 dari Dana Pembangunan Konstituen (CDF) untuk membangun pelimpah baru, salah satu komponen bendungan yang paling penting dan mahal. Kementerian Pengembangan Sumber Daya Air dan Sanitasi juga turun tangan, menyediakan keahlian teknis dan menunjuk manajer proyek lapangan untuk mengawasi konstruksi.
Peluncuran Resmi dan Jadwal Konstruksi
Pada tanggal 21 Februari 2025, dalam sebuah kesempatan penting, Dewan Kota Chirundu, bersama dengan perwakilan CEJ dan anggota masyarakat yang antusias, secara resmi menyerahkan lokasi proyek kepada kontraktor yang ditunjuk. Para insinyur dari Kementerian Pengembangan Sumber Daya Air dan Sanitasi menyatakan bahwa mereka akan menyelesaikan penilaian tanggul pada bendungan pada tanggal 26 Februari 2025, yang membuka jalan bagi dimulainya konstruksi. Proyek ini secara resmi berjalan, dan 25% dari biaya pembangunan spillway sebesar K893.176,80 telah dicairkan.

Harapan yang Kembali Bersemi: Masa Depan yang Lebih Cerah untuk Musaya
Rehabilitasi Bendungan Zemba Zemba lebih dari sekadar proyek infrastruktur; ini adalah mercusuar harapan bagi lebih dari 6.500 penduduk. Selain memulihkan akses terhadap air minum bersih, inisiatif ini juga akan menghidupkan kembali kegiatan pertanian dan perikanan, serta memperkuat stabilitas ekonomi masyarakat. Rencana tersebut juga termasuk mengintegrasikan sistem penyaringan air untuk memastikan konsumsi yang aman dan pasokan air yang memadai untuk ternak.

Penduduk Musaya telah mengambil peran aktif dalam memastikan transparansi selama proses berlangsung. Mereka telah berjanji untuk memantau transaksi keuangan dan berkolaborasi erat dengan CEJ dan kontraktor untuk melacak kemajuan. Selain itu, upaya mobilisasi sumber daya akan terus berlanjut seiring dengan keterlibatan masyarakat dengan pemerintah dan donor eksternal untuk mengamankan sisa dana yang dibutuhkan untuk penyelesaian proyek secara penuh.
Kemenangan Advokasi dan Kolaborasi
Peluncuran rehabilitasi Bendungan Zemba Zemba merupakan bukti kekuatan advokasi yang gigih, kemitraan strategis, dan solusi berbasis masyarakat. Setelah bertahun-tahun berjuang, Musaya Ward menjadi saksi kebangkitan sumber daya vital yang menjanjikan untuk mengubah kehidupan. Dengan upaya kolektif CEJ, WWF, program VCA, Dewan Kota Chirundu, dan Kementerian Sumber Daya Air, impian yang telah lama tertunda untuk mendapatkan akses air yang dapat diandalkan akhirnya menjadi kenyataan. Bagi masyarakat Musaya, hal ini menandai dimulainya era baru keamanan air, pertumbuhan ekonomi, dan ketahanan.
